Regulasi

Petani Sawit Geram Atas Aksi Greenpeace  

HATONDUAN -  Fitnah dan sikap kasar Greenpeace terhadap perkebunan kelapa sawit akhirnya didengar dan menjadi perhatian para petani sawit di berbagai pelosok Indonesia. 

Salahsatunya adalah ratusan petani sawit yang tergabung dalam DPD Asosiasi SAMADE (Sawitku Masa Depanku) Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara.

"Kepada SAWITPLUS sebagai media pembela petani sawit, tolong sampaikan suara kami ini. Kami petani sawit yang tergabung SAMADE Simalungun sangat tersinggung kalau Greenpeace menyebut sawit sebagai minyak kotor. Ini jelas fitnah, Greenpeace kami nilai sedang cakap kotor," kata Ketua DPD SAMADE Simalunguj Muchtar Sinaga SP MM didampingi Sekretaris H Edi Sinaga SAg kepada SAWITPLUS.COmelaluinhandphone, Sabtu (24/11/2018).

Kata Muchtar, hingga saat ini para petani sawit di seluruh Kabupaten Simalungun terus mengajukan protes kepada  Greenpeace. 

Ia menyebutkan, jika Greenpeace melihat.ada yang kurang sempurna dalam tatakelola sawit, tingkat nasional, silahkan sampaikan kritik dan saran. 

Namun, Muchtar Sinaga mengingatkan, jangan Greenpeace katakan minyak sawit kotor. "Hidup kami dari sawit, dan kami sudah mengelola sawit dengan benar," kara Muchtar.

Bahkan saat ini pihaknya mau menuju tatakelola sawit yang berkelanjutan seperti yang tercantum dalam ISPO/RSPO (Indonesia Sutainable Palm Oil/Roundtable Sustainable Palm Oil)'

Salah satunya, kata Muchtar, SAMADE Simalungun telah menjalani pelatihan partisipatif dalam  pengelolaan tenaga kerja di perkebunan sawit yang digelar oleh ILO (International Labour Organization)," tegas Muchtar. hendrik


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar